Review Drama Korea Beautiful World 2019
Halo
pencinta Ahjussi, Ahjumma, Oppa dan Nunaa!!! Saya kembali usai menyelesaikan
drama berjudul Beautiful World (2019) beberapa waktu lalu. Drama yang satu ini
saya ulas khusus secara mendalam. Alasannya sederhana, tidak lain adalah karena
saya terlanjur dibuat jatuh cinta pada segala hal yang ditampilkan dalam drama.
Awalnya memang saya pikir drama ini
akan mengusung percintaan anak sekolah. Tanpa melihat sinopsis, saya semakin
yakin akan memilih Beautiful World (2019) sebagai pengisi waktu selama physical
distancing. Kemunculan wajah Nam Da Reum dalam poster juga membuat saya semakin
tergiur, alhasil begitulah saya ketagihan menuntaskannya hingga rampung.
Hal yang perlu saya apresiasi
pertama kali dari Beautiful World (2019) adalah teknik permainan kamera. Gila!
Pengambilan angle dari setiap adegan sangat detail dan mendalam. Mulai dari
pengambilan gambar ketika menunjukkan karakter yang sedang sedih, tegang,
cemas, khawatir, berbohong, marah hingga bahagia. Semua ekspresi itu dibuat
sangat rinci hingga kamu bisa langsung paham apa yang tengah karakter tersebut rasakan.
Lewat permainan kamera itu, saya
sebagai penonton diajak mendalami peran. Saya juga mengagumi pemilihan lokasi
syuting untuk rumah keluarga. Bagaiamanapun juga memang benar jika rumah
merupakan cerminan dari karakter pemiliknya. Drama ini mewujudkan itu dalam
bentuk nyata, dan saya sangat terpesona dengan simbol-simbol yang dipamerkan.
Drama Beautiful World (2019) ini
sebetulnya menceritakan tentang kisah seorang remaja lelaki bernama Park Sun Ho
yang menjadi korban kekerasan, dan ditemukan jatuh dari atap sekolah. Karena
kasus tersebut, Park Sun Ho yang diperankan oleh Nam Da Reum ini terpaksa
mengalami koma karena mengalami mati otak.
Merasa tidak terima, kedua orang
tuanya pun mencari kebenaran dibalik kasus sang putra. Tidak hanya itu, adik (Park
Soo Ho) dan bibinya juga turut andil dalam menjalankan misi tersebut.
Sederhananya begitu, sinopsis lebih lanjut bisa baca sendiri di tetangga
sebelah. Yang jelas, ada beberapa intisari yang saya dapatkan selama menonton
drama Beautiful World (2019) ini. Berikut ulasannya:
- Anak Remaja
Dari drama Beautiful World (2019) saya belajar bahwa
memiliki anak diusia remaja adalah hal yang paling rumit di dunia. Drama ini
seolah berhasil memperkenalkan kepada saya bagaimana rasanya menjadi orang tua
dari anak usia remaja (sekolah menengah pertama). Tempramen yang cenderung
tinggi, labil, dan baru mengenal cinta membuat anak remaja adalah usia paling
mengerikan bagi seluruh orang tua di bumi.
Cara didik orang tua terhadap anak di usia remaja
juga sangat penting. Salah memberi pelajaran, maka seumur hidupnya akan salah
jalan. Anak remaja memerlukan pengertian, pemahaman, dan tentu saja kesabaran
ekstra. Saya bisa merasakan betapa pusingnya menjadi orang tua berkat drama
yang saya tonton sampai larut malam.
- Keluarga dan Hubungan Rumah Tangga
Melalui drama ini, saya bisa merasakan betapa
pentingnya sebuah keluarga. Keluarga adalah orang-orang yang bersentuhan
langsung dengan kehidupan kita. Sosok yang selalu ada bersama kita. Ada satu
adegan kesukaan saya, yakni ketika ayah Park Sun Ho sedang diancam oleh
karakter antogonis karena terlalu memaksakan kasus sang anak.
Karena
karakter antoginis ini kaya raya dan memiliki kedudukan tinggi, dia mengatakan,
“Kalau terus begini, kamu akan terjatuh
dan tidak akan bengkit lagi.” Karena Park Moon Jin (yakni ayah Park Sun Ho)
tidak mau diajak kerjasama dengan menutup kasus sang anak.
Lalu sambil menyeringai kecil Park Moon Jin menjawab, “Jika aku hancur, istriku akan membantuku bangkit. Lalu jika dia hancur, aku akan membantunya untuk bangkit. Jika kami berdua hancur, Soo Ho akan membantu kami untuk bangkit. Ada banyak orang di sekitar kami yang membantu kami untuk bangkit.”
Lalu sambil menyeringai kecil Park Moon Jin menjawab, “Jika aku hancur, istriku akan membantuku bangkit. Lalu jika dia hancur, aku akan membantunya untuk bangkit. Jika kami berdua hancur, Soo Ho akan membantu kami untuk bangkit. Ada banyak orang di sekitar kami yang membantu kami untuk bangkit.”
Scene tersebut hanya sebagian kecil contoh saja.
Sisanya sangat banyak, melihat drama ini membuat saya termotivasi untuk
mempersiapkan diri sebelum membangun rumah tangga dan memiliki anak. Saya rasa
ilmu pengetahuan sangat penting sebelum benar-benar terjun langsung di dunia
pernikahan, terutama mental.
Sebuah keluarga bagaikan kapal yang dilajukan oleh
dua orang manusia (suami dan istri). Jika salah satu di antaranya goyah dan
yang lain tidak peduli, maka kapal itu akan tenggelam ke dalam laut dan mati.
Namun jika keduanya bertahan dan saling menguatkan satu sama lain, kapal itu
akan selalu stabil. Sefruit imlu yang mengenai teori keluarga yang saya
percayai.
- Peran Guru di Sekolah
Saya tahu dan paham betul bahwa guru
bukan malaikat tak bersayap alias menusia biasa. Tapi bagaimanapun juga guru
tetaplah sebuah panutan. Saya rasa jika guru tidak hanya mengajar pelajaran,
barangkali kasus bullying bisa terdeteksi jauh lebih cepat. Mungkin saja, itu
hanya asumsi saya dan boleh disanggah.
Itu sudah resiko menjadi guru, begitulah
tugas seorang guru. Bukan hanya memperhatikan nilai akademik saja, melainkan
individu dari masing-masing murid itu secara mendalam. Terlepas dari semuanya, saya
juga kesal dengan sikap orang tua dalam drama Beautiful World (2019) yang
cenderung menyerahkan urusan anak mereka kepada guru.
Maksudnya, betul jika guru adalah tenaga
pendidik. Sangat benar jika mereka berperan aktif dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, serta bertanggung jawab atas pendidikan, atau apapun yang
terjadi selama di sekolah. Catat yaaa… di sekolah!!
Drama ini seperti mengkritik para orang
tua yang menyalahkan guru atas tindakan putra putri mereka. Padahal secara teknis,
orang pertama yang ditiru anak adalah orang tua mereka. Intinya drama ini
menunjukkan pentingnya peran guru dalam memengaruhi pertumbuhan anak, sama
petingnya dengan kedudukan orang tua.
Namun bukan berarti orang tua bisa menyerahkan anak mereka begitu saja. Orang tua tetaplah guru pertama bagi
anak-anaknya.
- Pertemanan
Pokoknya, banyak deh makna-makna
tersembunyi tentang pertemanan dari masing-masing karakter dalam drama ini.
Sulit dijelaskan, namun sangat epik. Saya rasa posisi Oh Joon Seok yang paling
banyak memberikan kesan terhadap hubungan pertemanan. Siapa Joon Seok? Tonton
aja sendiri biar makin penasaran.
Yang paling penting di antara yang penting adalah perhatian. Drama ini menceritakan betapa sesungguhnya semua orang membutuhkan perhatian. Sekecil apapun, perhatian adalah sesuatu yang sangat diperlukan. Bukan berarti tampak baik-baik saja lantas kamu boleh menilai itu dari sudut pandangmu saja. Salah besar.
- Pentingnya Perhatian
Yang paling penting di antara yang penting adalah perhatian. Drama ini menceritakan betapa sesungguhnya semua orang membutuhkan perhatian. Sekecil apapun, perhatian adalah sesuatu yang sangat diperlukan. Bukan berarti tampak baik-baik saja lantas kamu boleh menilai itu dari sudut pandangmu saja. Salah besar.
Bahkan dalam drama ini menceritakan
bahwa orang tua—yang seharusnya paling mengenal sang anak—pun juga tidak
terlalu mengerti kondisi sang anak. Kurangnya perhatian terutama dari orang tua
membuat anak memiliki emosi yang tidak stabil, kurang percaya diri, bahkan
dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.
Jelas, tumbuh kembang anak akan jauh berbeda dengan yang dibesarkan oleh rasa perhatian. Menariknya drama ini menceritakan masing-masing karakter remaja beserta latar belakang kehidupannya. Misalnya seperti siapa orang tuanya, bagaimana cara mereka menyikapi ‘kenakalan’ si anak, apa pekerjaannya, dimana kelas ekonominya, semua tampak jelas pada kepribadian sang anak.
Jelas, tumbuh kembang anak akan jauh berbeda dengan yang dibesarkan oleh rasa perhatian. Menariknya drama ini menceritakan masing-masing karakter remaja beserta latar belakang kehidupannya. Misalnya seperti siapa orang tuanya, bagaimana cara mereka menyikapi ‘kenakalan’ si anak, apa pekerjaannya, dimana kelas ekonominya, semua tampak jelas pada kepribadian sang anak.
Yang memukul saya tetaplah seonggok
perhatian. Nyatanya, si Oh Joon Seok ini cuma membutuhkan secuil perhatian. Lagi-lagi
Joon Seok, duh… udahlah yah, pokoknya saya paling gak tega ngungkit nasib si
Joon Seok ini.
5 poin di atas adalah beberapa hal
yang bisa kamu petik setelah nonton drama Beautiful World (2019). Walau nggak
populer-populer amat, saya rasa kamu perlu coba nonton drama ini sebagai
pengetahuan dan menambah wawasan semata. Udah jangan cinta-cinta mulu, modal
cinta doang gak bakal bawa kamu ke pelaminan, Cinta.
Saya sarankan kalau kamu memang berniat, berkeinginan atau udah nggak sabar pengen nonton drama ini, silahkan luangkan waktu untuk menikmati. Saya yakin bagi kamu yang bukan penikmat sinematografi akan sedikit lelah menyaksikan permainan kamera yang sangat spesifik, tapi sungguh… nikmati saja.Sebagaimana kamu
menikmati bola matanya yang menatapmu dengan penuh cinta, halah!
Saya sarankan kalau kamu memang berniat, berkeinginan atau udah nggak sabar pengen nonton drama ini, silahkan luangkan waktu untuk menikmati. Saya yakin bagi kamu yang bukan penikmat sinematografi akan sedikit lelah menyaksikan permainan kamera yang sangat spesifik, tapi sungguh… nikmati saja.
Intinya,
alur Beautiful World ini sangat lambat. Karena ingin melibatkan penonton dalam
emosional karakternya, drama ini jadi lebih banyak menunjukkan ekspresi atau
raut muka secara perlahan. Kalau kamu pernah nonton Sky Castle (2018) yang dulu sempat viral di
Korea, kurang lebih seperti itulah dramanya.
Jadi
jika kamu termasuk orang-orang yang sabar dan butuh pengetahuan, drama
Beautiful World (2019) wajib masuk daftar list tontonanmu sekarang! Akhir kata,
terima kasih sudah mau menyimak. Sampai jumpaaaa~
Komentar
Posting Komentar